Versus diatas telah berakhir..........dan kita tunggu babak baru........?
Perseteruan KPK dan Kapolri dan Kejaksaan Agung tlah usai, setelah Kejaksaan telah memberhentikan kasus Pak Bibit dengan Pak Cahdra, kita tinggal menunggu langkah apa yang akan diambil oleh kedua pimpinan KPK ini, untuk menyeret orang-orang yang sengaja mendiskriminasikankan mereka dan mengkriminalisasi KPK, dari awal 80% masyarakat sudah melihat ketidak jelasan kasus ini begitu mencuat kepermukaan, sehingga masyarakat betul-betul simpati dengan kedua pimpinan KPK. Ini adalah PR yang cukup besar yang harus ditutaskan oleh Presiden kita, dari awal kalau kita melihat sejarah awal terbentuknya KPK saja, saya sebagai masyarakat biasa sudah bisa menilai bahwa ada sesuatu hal yang tidak baik didalam tubuh POLRI dan Kejaksaan, andai kata Kepolisian kita betul2 profesional dan bersih saya rasa KPK itu sendiri tidak perlu ada dan tidak perlu dibentuk, biarlah urusan Korupsi menjadi urusan Kepolisian dan Kejaksaan.
Sekarang citra kepolisian dan kejaksaan betul2 buruk dimata masyarakat sendiri, dan ini merupakan titik puncak dari ketidak profesionalnya Kepolisian di negera ini.
Diberbagai televisi banyak bermunculan kasus penahanan, yang semuanya terkesan dipaksakan, sehingga orang yang tidak bersalah pun bisa dipenjarakan. sehingga banyak masyarakat yang berasumsi di negara kita ini yang namanya hukumtergantung kekuatan uang, "Siapa yang punya uang banyak biar salah, tetap benar begitu pula sebaliknya".
Kasus KPK dan Kepolisian, Kejaksaan ini, masih merupakan suatu hal yang kabur bagi masyarakat sehingga masyarakat sendiri tidak mengerti apa sich permasalahan yang sebenarnya yang dihadapi oleh mereka bertiga......Belum selesainya permasalahan ini muncul lagi kasus bank Sentury, yang telah banyak menghabiskan anggaran negara sebesar 6,7 triliun.....sunguh nilai yang cukup fantastis untuk ukuran bank sentury yang sekecil itu sehingga para pejabat negara ini ikut memberikan dan mengucurkan anggaran sebesar itu untu menyelamatkan bank ini, dan yang lebih parahnya setelah dana ini dikucurkan bank ini bukannya sehat kembali justru yang dialami oleh bank ini semakin parah (bangkrut), "Kemana raibnya uang tersebut?"................
Saya berharap munculnya seorang negarawan/negarawati sejati yang mau mengakui kesalahan yang diambil pada saat itu,sehingga dia mau mmpertangung jawabkan kesalahannya, walaupun meraka tidak menikmati uang tersebut, "itu merupakan langkah seoarang yang jentelmen.....
Langkah ini perlu diambil, setidaknya bisa memberikan contoh yang baik bagi generasi yang ada, sebenarnya kita bisa melihat contoh2 di negara luar disana bisa dikatakan hampir semua pejabat sudah terindikasi korupsi saja mereka sudah mengundurkan diri dan berhenti sambil menunggu proses hukumnya, tetapi di negara ini tidak berlaku sistem seperti itu, biar salah ya... dibela dulu siapa tahu tidak terbukti...........?
Selasa, 01 Desember 2009
Langganan:
Postingan (Atom)